Penat. Hal Yang Membuat Saya Penat dan Cara Mengatasinya
Beberapa Hal Yang Membuat Saya Penat dan Cara Saya Mengatasinya
Penat. Hal Yang Membuat Saya Penat dan Cara Mengatasinya |
TOMTOMID - PENAT. Penat adalah merasa lelah atau letih setelah ia beraktivitas atau bekerja. Pasti sering kali kita merasakan seperti ini jika kita tidak bisa membagi waktu antara beraktivitas atau bekerja dengan istirahat. Namun, dari kebanyakan orang, penat merupakan hal yang wajar dan biasa.
Pernahkah kalian tidur seharian? Saya pribadi pernah tidur seharian. Saya rasa tidur saja tidak menguras banyak tenaga dan fikiran, tapi ternyata justru malah sebaliknya. Jika disuruh memilih saya malah memilih beraktivitas atau bekerja daripada tidur.
Loh, kenapa?
Karena yang saya rasakan ketika terlalu lama tidur adalah pusing, lemas, lunglai, badan terasa sakit, pegel-pegel. Mungkin kalian merasakan hal yang sama dengan saya. Entah faktor apa yang membuat terlalu banyak tidur seperti itu. Jika dilihat orang kelihatannya enak bisa tidur seharian.
Berbeda dengan beraktivitas atau bekerja. Seharian pun sanggup, bahkan lembur walaupun terkadang menggerutu, mengeluh capek, mengeluh ngantuk, mengeluk tak enak badan, tapi semua itu karena ada tujuan yang jelas yang membuat ia memiliki power, memiliki semangat untuk melakukkan itu.
Mungkin itu yang membedakan antara tidur seharian dan kerja seharian lebih enak dan terasa manfaatnya kerja seharian. Jika tidur seharian tidak memiliki tujuan, karena otaknya sedang istirahat, tapi bekerja pasti memiliki tujuan yang akan dicapainya.
Jangan lupa pula jika kita sudah terlalu lama beraktivitas atau bekerja untuk beristirahat, walaupun hanya sejenak. Efek yang tidak baik bagi tubuh kita akan terasa jika kita kurang memperhatikan istirahat yang cukup.
Penat sedikit ada perbedaan dengan serangkaian kawan-kawannya, yaitu : lesu, lemas, lunglai, lemah. Sudah saya urutkan pengertiannya masing-masing.
Lesu adalah orang yang sedang tidak enak badannya, karena kurang fit. Hal ini membuat seseorang tidak bersemangat untuk melakukkan aktivitas atau bekerja. Jika kalian sedang lesu, mending izin saja untuk tidak bekerja dan gunakan untuk beristirahat untuk memulihkan imun tubuh kalian yang sedang menurun. Faktor yang menyebabkan adalah karena kurangnya istirahat, kecapekan, atau bekerja pada cuaca yang kurang mendukung.
Lemas adalah serasa tidak memiliki semangat sama sekali dalam melakukkan sesuatu, semangat dalam hati ada untuk melakukkan sesuatu, badannya sehat bugar diajak untuk bekerja, walaupun sudah dipaksa. Biasanya ini seperti mood-moodan melakukkan sesuatu, terjadi tidak terlalu sering. Tergantung orangnya kali yaa? Mati dong tergantung orangnya? Hehehe
Lunglai adalah hampir sama dengan lemas, tapi ini lebih terasa ke badan yang terasa sakit, tulangnya terasa linu, mungkin ngrojoti kalau orang Jawa bilang, semacam sakit hanya dibagian tertentu saja, seperti di lengan bawah dan atas, paha, dan lain-lain.
Lemah adalah tidak mampu lagi melakukkan sesuatu. Kata lemah sering saya dengar biasanya jika seseorang tidak bisa melakukkan / menaklukkan sesuatu padahal jiwa raganya dalam kondisi yang sangat baik.
Contoh : Pada saat main game online terlalu sering kalah dan lawan memberikan komentar kepadanya "lemah", yang artinya lemah dalam skill memainkan game, terlalu sering kalah dan tidak bisa menaklukan lawan atau tantangan.
Sudah 1 tahun masa-masa pandemi kita hadapi bersama, yang biasanya kita melakukkan aktivitas diluar, tapi selama 1 tahun pandemi ini kita lebih banyak menghabiskan waktu kita dirumah saja. Sebenarnya jika kita bisa ambil hikmahnya, kita mempunyai rutinitas yang baru, hal yang baru yang mungkin dulu sebelum pandemi tidak begitu penting, tapi saat ini justru malah sangat penting.
Jualan merupakan rutinitas seseorang yang menjanjikan untuk mendapatkan uang. Biasanya seseorang ada yang berjualan di pasar, di kios nya sendiri atau toko, atau sudah ada yang merintis jualan secara online.
Bagi penjual yang harus berjualan di luar rumah, saya rasa harus memutar otak supaya tetap bisa berjualan dalam keadaan seperti ini untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Di sisi lain kita mematuhi protokol kesehatan yang menghindari kerumunan, kita juga tetap bisa berjualan secara online kok. Sangat bijak bukan?
Akhirnya kita buatlah toko online kecil-kecilan barang jualan kita, seperti via blog, Facebook, Instagram, atau platform lain. Pendapatan malah bisa lebih dari yang biasanya. Jika sebelumnya kita sudah memiliki pasar sendiri, pelanggan, pembeli setia, kita tidak perlu pencitraan dalam personal branding. Karena pasti mereka akan mencari kita jika kita tidak berjualan sehari saja.
Kita cukup menginfokan saja kepada mereka ditoko online kita, bahwa kita memiliki toko online kecil-kecilan. Ini sangat tepat dilakukkan pada saat pandemi ini, di sisi lain kita mendapatkan kembali pelanggan lama, kita juga bisa menggait pelanggan baru yang menginginkan barang atau produk kita, karena jangkauan internet sangatlah luas.
Semua itu tentu tidak mudah dilakukkan, tidak bisa jadi hanya dengan satu kedipan mata, tapi kita juga harus mau mempelajari semua hal baru dalam jualan online. Mulai dari pengambilan gambar yang menarik untuk di upload supaya pembeli yang melihat merasa penasaran dan harus belanja di toko online kalian, cara mengupload gambar, cara design tampilan toko, dan lain sebagainya yang diperlukan dalam membuat toko online tersebut berhasil.
Bagi orang yang baru mencoba, semua itu tentu tantangan baru yang begitu berat. Seharian bisa menghadap layar monitor yang membuat ia penat, tapi hasilnya belum juga terlihat toko online yang mereka idam-idamkan.
Berikut hal yang membuat saya penat dan cara saya mengatasinya :
1. Penat pikiran
-Membuat konten artikel blog 1 Minggu lebih 1 artikel pernah, sampai menguras pikiran, seharian menatap layar monitor, membuat penat campur sabar, emosi, ngantuk, pusing, lupa ini itu.
Cara saya mengatasi :
Jika sudah merasa tak sanggup melanjutkan saya tinggal entah kemana, makan dulu, ngopi, main game, main gitar, main dengan teman, dan lain-lain supaya otak kita rileks, tidak penat memikir konten yang tak kunjung jadi. Hal inilah yang membuat saya terkadang telat update postingan sampai lama. Belum bisa konsisten, pemikiran masih labil dan sangat liar sekali.
-Menunggu kabar baik tinjauan dari Google Adsense, blog yang saya daftarkan sudah belasan kali ditolak. Terlalu berharap tapi tidak memperhatikan syarat dan ketentuannya.
Cara saya mengatasi :
Mending buat konten artikel saja terus, selalu belajar menulis, memperhatikan syarat dan ketentuannya apa saja yang boleh dilakukkan dan yang tidak boleh dilakukkan. Jangan semata-mata karena ingin mendapatkan uang, tapi anggap saja ini hobi atau kebiasaan yang harus kalian lakukkan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Terkadang kita terlalu berharap tapi ujung-ujungnya malah sekarat.
Mending kita mikir ini kita lakukkan semuanya ikhlas. Ikhlas dengan mengikuti prosedur. Untuk sekarang tak diterima tak mengapa, tapi mudah-mudahan kedepannya dipermudah, karena memang kita dipandang belum memenuhi kriteria mereka.
2. Penat karena kerja
Penat karena kerja? Emang kamu punya kerjaan tong? Bukannya kamu nganggur selama 1 tahun penuh? Memang iya sih teman-teman. Tapi semua yang saya lakukkan saya anggap adalah suatu pekerjaan yang harus saya lakukan dan semua itu tanggung jawab saya. Mudah-mudahan dari sini saya bisa belajar yang namanya tanggung jawab. Walaupun belum mendapatkan bayaran se rupiah pun dari pekerjaan saya ini.
Cara saya mengatasi :
Kerjakan terus pantang menyerah. Rezeki seseorang tidak akan tertukar dengan orang lain. Karena rizki seseorang sudah dicatat dan tidak akan mungkin tertukar. Katanya "usaha tidak akan mengkhianati hasil?". Tapi itu semua terpatahkan karena takdir. Kalau kalian sudah ditakdirkan gagal yaa gagal, jangan ngeyel udah gagal tapi ngeyel. Tapi tetep berusaha sekuat tenaga, mau melanjutkan atau banting stir berusaha di bidang lain.
Mungkin kita gagal di suatu bidang sudah tiga kali, mungkin memang takdir kita gagal sebanyak tiga kali, tapi jika takdir ditulis ke empat kali bakal berhasil yaa akan berhasil, tapi sangat disayangkan kalau gagal sudah tiga kali tapi sudah putus semangat ingin menyudahi berusaha di bidang tersebut, padahal tinggal selangkah lagi takdir akan berkata berhasil.
3. Penat hati
Penat hati biasanya saya rasakan pada saat berharap sesuatu ke seseorang A misalnya, tapi malah B yang ia kasih dan itu sudah berulang kali, sampai-sampai jika ada sesuatu lagi saya sempat berfikir "kerjain aja sendiri, saya juga butuh modal hidup kali, tak selamanya harus selalu menuruti kemauanmu saja".
Cara saya mengatasi :
Ah, saya rasa inilah saatnya aku mulai memikirkan diri saya sendiri untuk kedepannya. Bantu sih yaa bantu, tapi sewajarnya saja dan semampu kita. Jangan sampai kita membantu seseorang tapi malah menelantarkan orang lain atau orang lain yang jadi korban. Saling tolong-menolonglah! Walaupun hanya dengan sedikit harta, usaha, dan do'a. Karena semua itu akan timbal balik kepada kita. Suatu saat kita membutuhkan pertolongan, kita akan menemukan jalan kemudahan, yah walaupun terkadang bukan dari orang yang pernah kita tolong. Tapi percayalah! Itu semua karena kita sudah menolong sesama yang membutuhkan pertolongan.
4. Penat diomongin orang
Diomongin orang merupakan hal yang wajar, apa lagi jika dilihat itu kurang baik atau tidak baik menurut mereka. Berbuat baik saja terkadang masih dianggap negatif, cari perhatian kek, pamer kek, dan lain sebagainya. Terlebih saya jarang keluar rumah dan tiap hari hanya menatap monitor. Mungkin bagi mereka ngapain sih? Kayak ada hasilnya aja. Daripada ngerjain yang tidak penting, mending bantu-bantu apa kek bisa dapat jatah rokok lumayan kan.
Cara saya mengatasi :
Kasih tinggal saja. Ngapain ngurusin omongan orang? Ngurusin diri sendiri supaya menjadi lebih baik saja masih susah. Namun terkadang omongan orang yang tidak enak itu kita jadikan motivasi diri, instrospeksi diri untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
5. Penat menjalani kehidupan yang selalu saja begini
Ini pasti banyak yang merasakan, khususnya orang-orang yang seperti saya.
Cara saya mengatasi :
Dibikin biasa saja, diterima apa adanya, selalu berusaha, jangan mengeluh, mungkin ini takdir yang terbaik yang diberikan kepada kita. Jika dikasih lebih dari ini justru kita malah bisa lupa. Padahal baru dikasih sedikit kelebihan saja, apalagi kalau banyak, bisa merusak dunia. Syukuri, jalani, sabar, tabah, beribadah, berdo'a minta kebaikan jangan lupa.
Mungkin hanya itu yang saya rasakan saat ini, saya rasa ada yang terselip belum saya tulis yang sebenarnya jauh lebih penting dari kelima penat saya diatas. Namun karena saya dikejar oleh waktu dan setoran di komunitas sebelah, jadi untuk sementara saya tulis itu dulu. Lain waktu mungkin saya tambahkan, atau saya tambahkan via kolom komentar saja selebihnya.
Maafkan jika ada kesalahan dalam pengartian atau sebagainya.
Semoga bermanfaat.
Business | E-Commerce | Marketplace | Online Shop | Problem | Shopping
Satu pesanku untukmu Mas Joko, penat karena bekerja akan terbayarkan dengan hasilnya. Tapi kalau penat hati mendingan dihindari deh. Berharap dari manusia memang sering bikin lelah *eh kok curhat 😆😆
Yang bikin stress itu karena sudah bosan merasakan penat, kalo sekali-sekali masih bisa di tolerir kayaknya hehehe...
Nulis artikel buat blog bikin frustrasi karena terkadang kata demi kata teramat susah dirangkai, belum lagi mengalahkan bad mood, hihi ...
Mending ngerjain yang lain dulu ya Mas Joko. Siapa tahu mood nulisnya balik 😅
dan rumusnya tinggal keluar aja sama sohib, kulineran atau jalan keliling kota aja
Yaa itu emang solusi sih kak. Namun bagi sebagian orang menyesuaikan dengan keadaan n lingkungan sekitar. Jika dalam lingkungan sekitar udah mampu menghilangkan penat, ngapain ngeluarin fulus buat refreshing. Lw ada it's oke. Tapi lw maksa itu malah jadi bencana.
Tapi aku percaya lw kak Ainun halan2 pasti ntar bisa buat konten uga. Apalagi lw sampe boom kan ga sia2 bakar duit. Wkwk
Aku sendiri juga LBH bgs capek kerja deh, drpd capek tidur hahahah :p.
Kalo dulu sebelum pandemi, penat kerja, aku atasi dengan book tiket buat traveling :D. Tp secara skr pandemi , ga mungkin lagi. Setahun ini aku ga berani utk naik transportasi umum demi jalan2. Kalo kluarpun naik mobil sendiri.
Jd nya penat saat pandemi, obatnya membaca, dan Krn memang dr dulu aku suka bgt baca, ini udh kayak terapi sih. Sejak THN lalu, budgetku beli buku melonjak banyak :D. Tiap buku selesai dibaca, beli lagi dan lagi.
Cara kedua nonton drakor hihihihi . Ini juga ampuuuh mas :D. Malah ketagihan hahaha
Ketiga, nyobain kuliner2 baru yg blm dicoba. Ini aja udh bikin seneng, dan pasti penat yg dirasa hilang :D. Itung2 jd bahan tulisan blog juga
Kalo diomongi orang, aku biasanya cuek aja sih. Ambil hikmah nya aja, siapa tau ada sedikit masukan untuk diri kita jadi lebih baik lagi #eaakkk