3 Modus Kating yang Wajib Diwaspadai

Daftar Isi

3 Modus Kating yang Wajib Diwaspadai

3 Modus Kating yang Wajib Diwaspadai
3 Modus Kating yang Wajib Diwaspadai

TOMTOMID - Halo pembaca, masih seputar dunia perkuliahan yang menarik untuk dibahas, sekaligus menjadi pengetahuan dan kewaspadaan bagi mahasiswa. Terlebih jika teman-teman pembaca adalah mahasiswa baru atau adik-adik pelajar sekolah yang penasaran dengan dunia perkuliahan. Kampus yang umumnya diketahui sebagai tempat untuk belajar dan mendalami suatu ilmu ini ternyata memiliki banyak fakta menarik yang perlu diketahui. Sesuai dengan judul, maka pada artikel ini penulis akan membahas mengenai kating

"Kating apa sih?"

Kating merupakan akronim dari Kakak Tingkat, ini merupakan mahasiswa yang tingkat semesternya sudah di atas kita. Kating hampir sama seperti kakak kelas yang ditemui di sekolah-sekolah, yang pastinya akan ada sikap-sikap senioritasnya. Tak bisa dipungkiri, pasti seorang kating ada yang merasa lebih unggul atau lebih hebat karena merasa tingkatannya sudah lebih tinggi. Walaupun tidak semua kating akan bersikap buruk, namun tidak semua kating juga bersikap baik. Maka dari itu teman-teman pembaca perlu mawas diri, ini sekaligus cara untuk lebih berhati-hati dalam memilih teman. Oke langsung saja, modus-modus kating yang wajib diwaspadai.

3 Modus Kating yang Wajib Diwaspadai

1. Ngajak Nongkrong

Modus kating yang pertama yaitu Ngajak Nongkrong. Untuk teman-teman pembaca yang mungkin mahasiswa baru perlu diwaspadai jika selesai ospek kalian diajak nongkrong oleh kating. Sebenarnya nongkrong di sini konteksnya merupakan sebuah pengkaderan awal untuk membujuk mahasiswa-mahasiswa baru agar masuk ke dalam organisasinya. Diawali dengan ngobrol-ngobrol santai yang berujung pembahasan seputar organisasi, mahasiswa akan dikenalkan oleh dunia organisasi yang baik-baiknya saja. Dengan begitu, mahasiswa yang mudah tergoda akan merasa :

"Oh iya, menarik juga gabung organisasi itu".

Padahal tidak semua organisasi memiliki feedback yang baik bagi mahasiswa. Penting bagi mahasiswa untuk memfilter mana yang baik dan diperlukan untuk dirinya sendiri, jangan sampai salah masuk organisasi karena iming-iming semata. Memilih organisasi sama halnya memilih jurusan perkuliahan, harus menyesuaikan dengan minat.

2. Kalau Butuh Apa-apa Bilang Kakak Saja!

Berikutnya adalah :

"Kalau butuh apa-apa bilang kakak aja!".

Percayalah bahwa ini hanya bualan seorang kating yang sedang modus mencari pacar. Yang menjadi sasaran tentunya mahasiswa dengan paras yang menarik, bukan asal-asalan yah, kalau bahasa gaul nya sih good looking. Umumnya percakapan pertama dimulai dengan bertanya dari jurusan apa, kemudian berlanjut memperkenalkan seputar mata kuliahnya. Padahal belum tentu si kating ini mahasiswa yang disiplin kuliahnya, bisa jadi dia adalah mahasiswa gaib yang namanya ada, tapi orangnya tidak pernah kelihatan di kelas.

Selanjutnya, mulailah permodusan dimulai dengan kalimat di atas. Tujuannya agar mahasiswa baru ini merasa diayomi sebagai adik tingkat, dan tentunya agar lebih banyak berinteraksi. Apalagi jika kating tersebut mulai berani mengajak keluar :

"Emm.. Dek, kita jalan yuk, sambil bahas mata kuliah A itu susah banget loh. Bisa kan?".

3. Follow Akun Media Sosial

Hal terakhir yang perlu diwaspadai adalah ketika selesai mengunggah twibbon atau selesai ospek, tiba-tiba ada orang asing memfollow akun media sosial. Percayalah bahwa itu adalah awal dari permodusan. Bukan sebuah kebetulan, itu adalah kating yang sedang mencari mangsa. Hahaha mungkin kata mangsa ini akan terlihat lebih menyeramkan ya. Walau tidak semua kating seperti itu, hal tersebut perlu diwaspadai.

Oke sepertinya cukup pembahasan mengenai kating, tiga hal di atas adalah perilaku umum yang biasa dilakukan kating berdasarkan survei kecil-kecilan dari penulis. Percaya tidaknya kembali pada diri masing-masing, tapi hal-hal yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi bahan rujukan untuk teman-teman untuk bisa lebih menjaga diri terlebih jika teman-teman mahasiswa merupakan mahasiswa rantau yang jauh dari orang tua.

Joko Utomo
Joko Utomo Blogger | Gamer | Employee | Freelancer | Influencer | Player | YouTuber

Posting Komentar